Brotowali atau disebut akar aliali merupakan tanaman obat herbal yang masuk ke dalam keluarga menispermaceae, yang biasa tumbuh liar di hutan namun kini ada juga yang menanamnya dipekarangan. Tumbuhan brotowali tumbuh di tempat panas dengan ketinggian batang bisa mencapai 2,5 meter. Batang brotowali sebesar jari kelingking manusia dewasa dan berbintil-bintil rapat.
Masyarakat lebih mengenal nama brotowali pada jamu, rasanya yang terkenal pahit ternyata banyak sekali manfaat yang tersimpan didalamnya seperti obat rematik, mengurangi gula darah, menurunkan panas, dan mengurangi risiko kencing manis.
Selain untuk mengatasi berbagai penyakit yang disebutkan diatas, brotowali juga mempunyai khasiat penambah nafsu makan.
Bagian Brotowali yang tidak boleh digunakan
Meskipun brotowali banyak sekali manfaatnya, namun ada bagian yang tidak boleh digunakan sama sekali, contonya terletak pada akar. Akar tanaman brotowali mengandung senyawa berberin yang dapat menimbulkan beberapa penyakit seperti mimisan, lesu, sesak napas, serta iritasi pada kulit dan mata, juga akan menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, dan diare, iritasi ginjal, nefritis, hingga keracunan mematikan.
Bagian Brotowali yang boleh digunakan
BPOM RI menyarankan untuk lebih memanfaatkan bagian bagian batang. Di dalam batang brotowali terkandung beberapa senyawa seperti alkaloid, flavonoid, dan flavon glikosida, triterpen, diterpenes, diterpene glikosida, firoditerpenoid tipe clanodia cis, lakton, sterol, lignan, dan nukleosida.
Kandungan senyawa alkaloid berberina pada tanaman brotowali ini berguna untuk membunuh bakteri pada luka dengan cara direbus bagian batangnya. air rebusan tersebut dapat digunakan sebagai antiseptic alami pada luka.
Khasiat Tanaman Obat Brotowali
Temukan informasi dan tips seputar Khasiat Tanaman Obat Brotowali melalui website TipsKesehatan.Org. Berbagai tips kesehatan bisa juga anda simak melalui konten artikel dan video.