Secara singkat, Asma dan Bronkitis sama-sama merupakan jenis penyakit yang menyebabkan infeksi atau peradangan pada saluran pernapasan. Berdasarkan penjelasan tentang gejala Asma dan Bronkitis, juga telah diketahui penyebab Asma dan Bronkitis, jika gejala tersebut terus menerus terjadi, ada baiknya kamu langsung menghubungi dokter terkait untuk memeriksakan keadaan tubuh dengan detil.
Diagnosis Asma dan Bronkitis
Berikut adalah perbedaan diagnosis asma dan bronkitis:
Diagnosis Asma
Dokter akan bertanya pada Anda tentang gejala yang dialami. Anda akan diminta menjelaskan kapan gejala memburuk dan membaik. Selain itu, dokter juga akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda.
Setelah itu, dokter akan melakukan tes pernapasan untuk melihat kemungkinan asma. Jenis tes yang paling umum disebut dengan tes spirometri. Tes ini mengharuskan Anda meniup sensor yang dapat mengukur seberapa cepat dan keras Anda menghembuskan napas.
Pada penderita asma, kekuatan menghembuskan napas biasanya akan berkurang.
Jika Anda mengalami batuk yang hilang, namun kambuh kembali, dokter akan mempertimbangkan asma dibandingkan dengan bronkitis. Namun, Anda juga dapat sering mengalami batuk yang kambuh apabila mengalami bronkitis kronis dan bila Anda merokok.
Diagnosis Bronkitis
Dokter akan memulai diagnosis bronkitis dengan cara sebagai berikut ini:
- Melihat riwayat medis secara keseluruhan
- Mendengarkan paru-paru
- Melihat gejala yang dialami
- Dokter juga kemungkinan akan memesan rontgen dada untuk memastikan gejala tidak berhubungan dengan pneumonia. Jika gejala tidak membaik dalam waktu 1 atau 2 minggu, dokter mungkin akan menyarankan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendeteksi asma.
Cara Mengatasi Asma dan Bronkitis
Apabila bronkitis disebabkan oleh virus, dokter akan menyarankan Anda untuk istirahat, minum banyak cairan, dan meresepkan pereda nyeri untuk meringankan gejala. Bronkitis kronis dan asma memiliki penanganan yang sama. Tujuan dari perawatannya adalah untuk membuka saluran udara dan membantu bernapas lebih mudah. Obat yang sama dapat digunakan untuk mengobati asma dan bronkitis.
Bronkodilator adalah sejenis obat yang melemaskan otot di sekitar saluran udara agar terbuka dan memudahkan pernapasan. Obat jenis ini juga membantu mengurangi lendir yang diproduksi paru-paru. Bronkodilator biasanya tersedia dalam bentuk inhaler. Bronkodilator jangka pendek bekerja dalam beberapa menit untuk dapat meredakan batuk dan sesak napas.
Contoh bronkodilator jangka pendek adalah seperti:
- Albuterol
- Levalbuterol
- Ipratropium
Bronkodilator kerja panjang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bereaksi. Namun, efek dari obat ini biasanya dapat bertahan hingga beberapa jam. Obat ini biasanya harus dikonsumsi setiap hari.
Contoh bronkodilator kerja panjang adalah seperti:
- Formoterol
- Salmeterol
- Tiotropium
Itu dia persamaan dan perbedaan asma dan bronkitis yang perlu diketahui. Jika Anda mengalami gejala yang mengindikasikan kedua gejala ini, segera konsultasikan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut. Semoga informasi ini bermanfaat!
Diagnosa Serta Penanganan Asma Dan Bronkitis
Temukan informasi dan tips seputar Diagnosa Serta Penanganan Asma Dan Bronkitis melalui website TipsKesehatan.Org. Berbagai tips kesehatan bisa juga anda simak melalui konten artikel dan video.